POHON KERAMAT ITU MASIH HIDUP


•• Seorang sahabat yang baru pulang kembali ke Indonesia, setelah hampir 30 tahun merantau untuk bekerja mengais rejeki di benua biru, berkata kepadaku : "Aku benar-benar hampir tidak mengenal lagi bangsaku, di jalan raya, di pasar-pasar, di cafe-cafe, di mall-mall, sampai di sekolah-sekolah negeri, di acara-acara pernikahan, di lembaga-lembaga pemerintah, 90% perempuan pakai jilbab".

===================

Sebatang pohon, walaupun telah ditebang sampai habis batangnya, namun jika akarnya masih utuh tertanam kedalam tanah, pohon tersebut masih bakal hidup kembali, membentuk batang, ranting, dan daun-daun baru yang lebih kokoh dan lebih indah dari sebelumnya. 

Demikian pula dengan sebuah bangsa dan negara ; walaupun telah terjajah dan porak poranda, miskin, tertindas, terbelakang ; namun jika adat kebudayaan dan ajaran-ajaran luhur leluhurnya masih tertanam kuat didalam diri setiap warga negaranya, cepat atau lambat, bangsa tersebut pasti akan bangkit kembali menjadi bangsa yang jauh lebih besar dari sebelumnya. 

Tiongkok pernah dijajah oleh Inggris, Amerika, dan Jepang. Pernah hancur lebur dan jatuh amat miskin. 

Jepang pernah hancur luluh dihajar bom atom sekutu. Nagasaki dan Hiroshima hancur lebur tinggal puing. 

Israel sudah beribu tahun dikeroyok oleh negara-negara Arab, dihujani peluru kendali dan mortir jutaan kali. 

Tapi ketiga bangsa itu tetap eksis sampai hari ini, bahkan tumbuh semakin kuat menjadi kiblat kekuatan ekonomi dunia, mereka melahirkan ilmuwan-ilmuwan super hebat, tekhnologi-tekhnologi luarbiasa terlahir dari mereka. Warga negara mereka hidup makmur, damai, dan sejahtera. 

Apa rahasia ketiga bangsa itu bisa bangkit dan tumbuh menjadi bangsa besar, padahal mereka pernah hancur lebur sebelumnya ??? 

Karena akar budaya dan ajaran-ajaran bijak leluhur mereka telah tertanam amat kuat didalam diri setiap warga negaranya. Mereka tidak bisa dibodohi oleh tangan-tangan penjajah lewat ajaran-ajaran pembodohan. 

Sementara bangsa kita dalam beberapa tahun belakangan ini malah semakin melupakan budaya dan ajaran-ajaran luhur nenek moyangnya sendiri. Coba tengok anak-anak yang berusia 20 tahun kebawah, adakah diantara mereka yang memahami ajaran-ajaran luhur nenek moyang bangsanya sendiri ??? 

Modus penjajahan jaman sekarang sudah jauh sekali berbeda dengan 50 tahun yang lalu. Jauh lebih halus, lebih hemat biaya, tapi dengan hasil yang jauh lebih besar daripada model penjajahan jaman dahulu. 

Para penjajah tidak perlu lagi harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli mesin-mesin perang yang bernilai trilyunan dollar, tidak perlu lagi harus mengirimkan peralatan perang beserta serdadu-serdadu mereka yang berjarak ribuan mil jauhnya dan menelan biaya besar. 

Apa yang perlu mereka lakukan adalah berusaha merekrut beberapa gelintir "Pengkhianat" dari bangsa yang hendak mereka jajah, kemudian mensuplay para pengkhianat itu dengan sejumlah uang beserta kebutuhan-kebutuhan lainnya ( yang nilainya jauh lebih kecil daripada jika mereka melakukan perang terbuka). 

Tugas para pengkhianat itu adalah untuk melepaskan akar budaya dan ajaran-ajaran bijak leluhur bangsanya dari saudara sebangsanya. Mereka harus berusaha dengan barbagai macam cara-cara licik untuk mendoktrin saudara sebangsanya agar terlepas total daripada akar leluhurnya. 

Para pengkhianat, antek-antek  penjajah itu akan terus mendoktrin saudara sebangsanya bahwa adat budaya nenek moyang mereka, seperti : konde, kain kebaya, keris, wayang kulit, sesaji alam, dupa, kemenyan, bunga setaman, doa untuk arwah leluhur, dll. itu adalah syirik, musryik, bid'ah, dikutuk Tuhan. 

Ketakutan akan terus disebar luaskan, "hukuman-hukuman mengerikan dari tuhan" akan gencar mereka kumandangkan untuk menakut-nakuti saudara sebangsanya agar tidak berani lagi melakukan ajaran-ajaran leluhurnya, sehingga mereka akan segera mencampakkan adat budaya dan ajaran-ajaran luhur leluhurnya sendiri. 

Setelah anak bangsa terlepas dari akar budayanya, para antek penjajah itu akan mulai mengajarkan ajaran-ajaran baru yang enak didengar, memberi harapan-harapan indah, mudah dilakukan, dan "menuai berkah". Tapi hasilnya bisa dilihat dengan nyata oleh semua orang waras, dimana orang-orang munafik jumlahnya meningkat tajam, intoleransi terjadi di sembarang tempat, penipuan dan kebohongan atas nama agama terjadi dimana-mana, teror dan kekejian dalam membela agama meningkat signifikan. 

Sementara ini, sampai hari ini, taktik busuk yang dilancarkan oleh para pengkhianat bangsa itu terbukti berhasil mengelabuhi dan menyesatkan banyak orang. Tapi jangan berkecil hati ; masih banyak pula saudara sebangsa kita yang tetap berpegang teguh kepada budaya dan ajaran-ajaran luhur nenek moyang kita. 

Dengan demikian, walaupun telah banyak ranting dan daun-daun yang rontok dari Pohon Keramat Nenek Moyang Kita, bahkan batang pohon itu telah dipotong habis, tapi akarnya masih menancap kuat kedalam bumi. Pohon Keramat kita masih tetap hidup !!! 

Menjadi tugas kita semua, untuk terus menyirami dan merawat Pohon Keramat Leluhur Bangsa, agar segera bersemi lagi, tumbuh dengan subur, berdiri tegak kembali, semakin besar dan semakin kokoh ; agar anak bangsa mampu memperoleh Kebijaksaan daripadanya dan segera tersadarkan dari kesesatannya. 

Jangan takut untuk terus menyebarkan dan menanam tunas-tunas Pohon Keramat itu ke seluruh penjuru negeri ; karena semakin banyak kita menyemaikan dan membudi dayakan bibit-bibit Pohon Keramat Nenek Moyang kita  (adat budaya dan ajaran-ajaran luhur Nusantara)  ke seluruh penjuru negeri, akan semakin cepat pula para pengkhianat itu kehilangan kekuatan sihirnya. (NR)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama